Merawat Aquarium Air laut

Perawatan aquarium


Perawatan paling sering dilakukan adalah mengisi kembali air akuarium yang menguap. Catat di sini: bahwa air akuarium akan selalu menguap dan yang menguap tersebut hanyalah airnya saja, bukan dengan garamnya. Untuk itu gunakan air tawar (dengan kondisi terbaik yang bisa anda dapatkan), jangan menggunakan air laut. Jika air laut digunakan untuk mengisi kembali air yang menguap ini, maka yang akan didapatkan adalah semakin tingginya salinitas air dalam akuarium. Jika salinitas melewati angka tertentu, beberapa jenis atau bahkan semua ikan bisa mati. Gunakan hydrometer setiap kali anda mengisi ulang air akuarium anda.
Perawatan yang lain yang perlu dilakukan adalah mengecek secara berkala salinitas air akuarium. Biasanya bersamaan dengan pengisian air tawar seperti disebutkan di atas. Meski air yang menguap telah diganti dengan air tawar bukan berati kadar salinitas bisa tetap pada skala yang diharapkan. Salinitas air akuarium bisa cenderung naik disebabkan oleh pemberian makan pada ikan hias (makanan selalu mengandung garam). Meskipun kecenderungan ini tergolong sangat lambat, bisa berbulan-bulan tergantung dari banyaknya makanan yang diberikan.
Membersihkan kaca dari lumut yang menutupinya tentu diperlukan agar kita selalu dapat menikmati keindahan akuairum kita. Magnet pembersih kaca adalah yang terbaik. Hanya saja jika anda mengggunakan pasir lava (dari sungai) beberapa jenis batu yang lebih keras dari kaca bisa saja terdapat dalam pasir tersebut. Jika batu tersebut menempel pada magnet, maka kaca akan tergores, bahkan lebih parah dapat mengirisnya (dan memecahkannya)! Berhati-hatilah!
Ganti air laut secara berkala. Meskipun terlihat hanya sebagai ‘air laut’, tetapi kita kadang tidak terpikir bahwa kandungan di dalamnya bisa terdiri dari apa saja. Beberapa mineral seperti kalsium dan yodium jelas diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan hias. Dan mineral-mineral ini pasti akan habis terkonsumsi sejalan dengan waktu. Penggantian air laut setiap 3-4 bulan sebesar 20-25% sangat disarankan.
Pencahayaan bukanlah masalah keindahan saja. Pencahayaan yang cukup dan diatur sedemikian rupa agar dapat meniru sinar matahari sangat diperlukan bagi bio-ritmik kehidupan di dalam akuarium. Apalagi jika akuarium ditempatkan di dalam ruang yang hampir tidak terkena sinar matahari. Beberapa ikan seperti jenis Keling-kelingan mempunyai jam kehidupan yang sangat teratur, pada malam hari ikan-ikan dari jenis ini akan tidur di dalam pasir.
Terakhir, bersihkan secara berkala mangkuk penampung (collection cup) skimmer . Skimmer tidak akan bekerja jika mangkuk tersebut penuh dengan kotoran cair yang telah dihasilkannya.
Merawat ikan hias laut
Makanan ikan laut bisa dalam berbagai bentuk: makanan kering/pelet, berbagai macam seafood, dan sayuran.
Pelet sebagai makanan olahan manusia mempunyai kandungan nutrisi yang sangat lengkap. Bisa dipasatikan bahwa ikan yang menerima pelet akan hidup lebih sehat dan lama dalam akuarium karena kebutuhan nutrisinya yang terpenuhi secara lengkap.
Sebaliknya dengan seafood, setiap jenis seafood mempunyai kandungan nutrisi tertentu saja. Seafood sebaiknya diberikan dalam berbagai macam dan bergilir untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisis yang lengkap ini. Misalnya udang, kerang, ikan, cumi, dan lain sebaginya.
Sayuran hanya diberikan jika terdapat ikan-ikan pemakan sayuran seperti Surgeonfish, Angelfish, beberapa jenis Butterflyfish dan Samadar. Sayur yang sering digunakan adalah kangkung, selada, sawi, selada kriting, dan lain-lain.
Seberapa banyak makanan sebaiknya diberikan? Makanan untuk ikan laut sebaiknya diberikan dalam takaran secukupnya atau kurang, tidak lebih. Makanan yang diberikan terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas air akuarium. Sebagai gambaran misalnya untuk 10-15 ekor ikan dalam akuarium 150 liter, bisa diberikan pelet sebanyak satu sendok teh setiap hari atau dua hari sekali.
Memberi makan bukan berarti semua ikan harus mendapatkan jatahnya setiap kali makanan diberikan. Bisa saja pada suatu saat seekor ikan tidak mendapatkan makanan karena bergerak kurang cepat dibanding dengan ikan lainnya. Tapi pada kesempatan berikutnya biasanya ikan yang ‘lebih lapar’ tersebut akan bergerak lebih cepat untuk mendapatkan makanan daripada ikan lain yang relatif ‘lebih kenyang’.